Senin, 12 Maret 2012

10 Langkah Menyusun Rencana Bisnis

Jika disederhanakan, rencana bisnis adalah sebuah rencana kerja untuk sebuah bisnis misalnya, mengalokasikan sumber daya, fokus pada poin-poin penting, dan mempersiapkan bisnis untuk masalah-masalah dan peluang pasar. Sayangnya, banyak orang hanya memikirkan rencana bisnis dan tidak betul-betul merencanakan dengan baik. Bagaimana merencanakan bisnis dengan baik?
Apa rencana awal kita? Rencana awal sederhana mencakup ringkasan, pernyataan misi, kunci sukses, analisis pasar, dan analisis keseimbangan dana dll. Ini adalah rencana bisnis paling sederhana.Apakah ada standar rencana bisnis? Sebuah rencana bisnis yang standar (yang mengikuti nasihat dari para ahli bisnis) mencakup seperangkat elemen standar, seperti yang ditunjukkan di bawah ini. Rencana format dan uraian bervariasi, tetapi umumnya sebuah rencana akan mencakup komponen seperti deskripsi perusahaan, produk atau layanan, sasaran pasar, prakiraan, tim manajemen, dan analisis keuangan.
Rencana Anda akan tergantung pada situasi khusus. Sebagai contoh, deskripsi dari tim manajemen adalah sangat penting bagi investor sementara sejarah keuangan yang paling penting bagi bank.

10 langkah menyusun bisnis plan ini mungkin baik untuk anda pertimbangkan untuk membantu Anda menyelesaikan rencana bisnis yang luar biasa.
1. Tentukan mengapa Anda menulis rencana bisnis tersebut. Apakah karena Anda ingin mengumpulkan uang? Memperjelas masa depan Anda? Meluncurkan usaha baru? Mencari mitra strategis? Perencanaan untuk menghancurkan pesaing Anda? Apa pun alasannya sangat penting untuk mendapatkan komitmen terhadap proses penulisan rencana bisnis. Persiapkan untuk diri Anda sendiri sebuah paragraf pendek yang menjelaskan “mengapa Anda menulis rencana bisnis dan mengapa hal itu akan menjadi besar.”
2. Tentukan gambaran intinya. Sebelum melakukan penelitian dan mencari informasi informasi, perhatikan rencana bisnis Anda melalui berbagai sudut pandang untung ruginya untuk mendapatkan gambaran yang pasti. Kunjungi perpustakaan atau toko buku lokal dan cari beberapa buku rencana bisnis. Dengan wawasan yang luas, menyiapkan garis besar yang termasuk bagian utama dan subbagian yang Anda percaya akan muncul dalam rencana bisnis Anda.
3. Cari semua informasi yang terkait dari berbagai sumber. Anda harus menggali informasi yang sudah tersedia untuk Anda. Anda akan semakin mantap dengan apa yang Anda temukan dan langkah ini akan membawa Anda maju. Pertimbangkan alat pemasaran Anda, press release, artikel terkait, jurnal industri, sejarah keuangan, situs web yang penting dan catatan atau ide-ide Anda yang telah terakumulasi dari waktu ke waktu. Jangan menilai kualitas informasi ini – hanya mengumpulkan sesuatu yang biasa saja. Pada titik ini kuantitas dan kualita informasi adalah kuncinya.
4. Cukup ketik! Mulailah mengetik pikiran, gagasan, kata, pertanyaan dan setiap bagian dari garis besar rencana bisnis Anda. Buat layout kasar di atas kertas dan gambarkan ide Anda. Jangan terlalu terpaku tentang kalimat lengkap atau tata bahasa yang harus baik, itu hanya pelengkap saja. Menuliskan ide menuntut pertimbangan lebih lanjut, bagian yang menyajikan sebuah tantangan dan topik-topik spesifik memerlukan masukan dari orang lain. Upayakan untuk menempatkan pikiran di bagian paling sesuai rencana bisnis Anda dan mengatur ulang kerangka kerangkanya jika akan lebih logis menurut Anda.
5. Siapkan draf rencana bisnis Anda.
Sekarang saatnya untuk membuat garis besar, informasi yang berguna dan punya ide-ide brainstorming Anda dan membentuknya menjadi konsep kasar yang bisa digunakan. Menyusun seluruh bagian outline rencana, bagian demi bagian dan mulai menulis kalimat dan paragraf lengkap. Ketika Anda sudah selesai, cetaklah draftnya dan baca beberapa kali, melakukan revisi ringan jika dianggap perlu. Ketika Anda telah menyelesaikan langkah ini, Anda sudah benar-benar membuat kemajuan perencanaan bisnis.
6. Lakukan Research. Sekarang waktunya untuk untuk mengumpulkan informasi dan penelitian untuk mendukung pernyataan yang Anda buat dalam rencana Anda. Singkatnya, berbicara dengan siapa pun dan semua orang manapun yang mungkin dapat membantu Anda mengumpulkan informasi untuk rencana bisnis Anda adalah hal yang bijaksana.
7. Mulai berpikir tentang angka-angka. Dianjurkan untuk mulai mengembangkan format laporan keuangan pada saat ini. Jika Anda mempersiapkan laporan keuangan Anda pada tahap ini, Anda memiliki kesempatan yang lebih baik yang mendukung ide dalam rencana bisnis Anda. Sebagai contoh, jika Anda menyebutkan media pemasaran yang spesifik di bagian pemasaran Anda, Anda harus menyertakan biaya yang sesuai di suatu tempat dalam keuangan Anda.
8. Menulis rancangan akhir dan menetapkan biaya.
Kadang-kadang finishing adalah bagian paling sulit menyelesaikan proyek-proyek besar seperti rencana bisnis. Tapi jika Anda mengikuti langkah-langkah yang mengarah ke hal ini, kesuksesan tidak akan jauh dari rencana Anda. Hindari kesalahan karena pada tahap ini sangat penting untuk memeriksa, double-cek hal-hal yang mungkin keliru.
9. Menetapkan tenggang waktu.
Untuk memastikan bahwa Anda menyelesaikan rencana Anda, tetapkan tenggang waktu untuk diri Anda sendiri dan itu tidak bisa diabaikan. Tentukan berapa lama Anda harus bekerja membuat rencana bisnis tersebut. Kami menyarankan memanggil beberapa orang yang Anda hormati untuk menanyakan apakah mereka akan bersedia untuk membaca rencana Anda dan menawarkan saran-saran. Tetapi jika anda mendatangi seseorang yang Anda tidak terlalu dekat tetapi mungkin kenalan profesional bukan ide yang baik. Ini akan lebih sulit dan Anda mungkin akan mendengar jawaban “terlihat bagus bagi saya” – pada dasarnya membuang-buang waktu bagi Anda.
10. Finishing. Terakhir, siapkan satu halaman ringkasan yang merangkum benang merah dari keseluruhan rencana bisnis Anda. Cetak rencana tersebut dan ambil waktu yang tenang dan renungkan sekali lagi. Selamat – Anda harus bangga sudah memiliki rencana bisnis yang sangat baik. Setelah semua selesai, saatnya untuk bertindak.

Perkembangan Internet di Dunia dan di Indonesia

PERKEMBANGAN INTERNET DI DUNIA DAN DI INDONESIA

Zaman sekarang, internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di seluruh dunia dengan cepat dan mudah. Internet sangat dibutuhkan dalam bertukar informasi dan berkomunikasi secara cepat tanpa ada batasan wilayah, ruang dan waktu. Internet juga bisa digunakan untuk memperluas pengetahuan serta memperluas pergaulan kita sebagai makhluk sosial. Internet merupakan singkatan dari Interconnected Network. Jika diterjemahkan secara langsung berarti jaringan yang saling terhubung. Internet adalah gabungan jaringan komputer di seluruh dunia yang membentuk suatu sistem jaringan informasi global. Semua komputer yang terhubung ke internet dapat mengakses semua informasi yang terdapat di internet secara gratis. Internet dapat digunakan sebagai sarana pertukaran informasi dari satu komputer ke komputer lain tanpa dibatasi oleh jarak fisik kedua komputer tersebut. Peranan internet yang sangat penting adalah sebagai sumber data dan informasi serta sebagai sarana pertukaran data dan informasi. Kebutuhan internet yang sangat penting sehingga peningkatan jumlah pemakai internet setiap tahun yang selalu meningkat di seluruh dunia.
Perkembangan internet diawali dengan dibangunnya jaringan ARPANet pada tahun 1969. ARPA (Advanced Research Project Agency) merupakan sebuah jaringan yang dikembangakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang tugasnya untuk melakukan penelitian terhadap jaringan komputer dengan teknologi packet switching. Jaringan tersebut semula hanya beranggotakan beberapa komputer di beberapa universitas di Amerika Serikat, seperti University of California-Los Angeles dan Stanford Research Institute. Di awal perkembangannya, jaringan tersebut hanya digunakan khusus untuk kalangan akademik dan militer. Istilah internet sendiri muncul sekitar tahun 1983 dengan ditemukannya protocol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Intenet Protocol) yang memberikan sumbangan besar terhadap perkembangan jaringan itu dan mampu menyatukan beberapa sistem jaringan yang berbeda.
Fakta dan statistik pengguna internet di dunia:
* 1463632361 – Jumlah pengguna Internet di seluruh dunia (Juni 2008).
* 578.538.257 – pengguna Internet di Asia
* 384.633.765 – pengguna Internet di Eropa.
* 248241969 – pengguna Internet di Amerika Utara.
* 139009209 – pengguna Internet di Amerika Latin / Karibia.
* 51.065.630 – pengguna Internet di Afrika.
* 41939200 – pengguna Internet di Timur Tengah.
* 20204331 – pengguna Internet di Oseania / Australia.
Diperkirakan tahun 2009 ini akan naik sebesar 40% menjadi 35 juta pengguna. Kenaikan yang signifikan ini diyakini karena infrastruktur untuk tersedia nya internet di Indonesia semakin hari akan semakin mudah dan murah. Banyak pihak akan berlomba sebagai penyedia akses internet di berbagai kota di Indonesia.
Menurut Dirut PT Telkom, Arwin Rasyid, dengan jumlah pengguna internet sebesar 18 juta, pengguna internet di Indonesia menjadi yang terbesar di kawasan Asia. Dari jumlah tersebut, di tahun 2007 ini, menurut Sylvia W. Sumarlin, Ketua Umum APJII, pengguna internet di Indonesia berpotensi untuk bertambah 5 juta menjadi 23 juta pengguna. Dan jumlah ini akan terus melonjak, diperkirakan mencapai 60 juta pengguna pada tahun 2010. Pada 2007, sekitar 31,5 juta orang Indonesia menggunakan internet. Rata-rata tumbuh lebih tiga juta pengguna internet tiap tahun dalam 10 tahun terakhir. Pengguna internet di Singapura tumbuh 68 persen tapi jumlah pengguna hanya 2,4 juta. Pengguna internet di Indonesia hanya tumbuh 8,9 persen tapi mencapai 20 juta orang. Pengguna internet itu berusia 10-39 tahun. Mereka bersentuhan dengan internet di kafe, sekolah atau kampus, tempat kerja, dan rumah. Sampai dengan 20 tahun ke depan, generasi internet inilah yang akan mewarnai Indonesia.
Singapura muncul di urutan teratas di Asia dalam frekuensi belanja secara online, jauh mengungguli para tetangganya seperti Indonesia, Malaysia dan Filipina, sebuah survey menyatakan Minggu. AC Nielsen menemukan paling sedikit delapan dari 10 pengguna Web di Singapura melakukan pembelian lewat Internet. Namun begitu, jumlah tersebut lebih kecil ketimbang Taiwan, Korea Selatan dan Jepang, tempat sembilan dari 10 pengguna Internet bertransaksi di Web. Survei global itu, yang disiarkan pada The Sunday Times, mengumpulkan 21.000 respon dari 38 negara. Diperkirakan sekitar 620 juta orang, atau 10% populasi dunia, melakukan pembelian secara online. Apa yang mereka beli sangat berbeda. Orang-orang China biasanya membeli buku, warga Thailand memesan DVD, penduduk Jepang membeli makanan dan minuman, sedangkan orang-orang Korea Selatan membeli kosmetik. Penduduk Singapura yang biasanya memburu barang-barang murah, membeli enam jenis barang per bulan via Internet. Tiket pesawat terbang adalah barang yang paling sering mereka pesan, dengan lebih dari sepertiga dari pembelanja memesan tiket pesawat di Internet. Hanya Jerman, Inggris dan Polandia yang mengalahkan Singapura sebagai negara yang berbelanja lebih sering di Internet. Negara kota itu menduduki peringkat 17 dalam daftar global, setaraf dengan Kanada, Denmark dan Norwegia. Pada rangking teratas adalah Jerman, Austria dan Inggris, masing-masing dengan hampir 100% respon. Singapura mengungguli Malaysia, dengan 57%, Filipina dengan 44% dan Indonesia dengan 30%. Dengan penetrasi Internet hampir mencapai 60%, Singapura memiliki massa konsumen yang menentukan untuk menjadi target para produsen dan penyedia layanan Web,” kata Ashok Charan, Direktur Pelaksana AC Nielsen Singapura.
Berdasarkan data dari IDC, USD 2.6 triliun pembelanjaan melalui online di dunia tahun 2007, dan diperkirakan angka ini akan menjadi USD 9.1 triliun di tahun 2009. Angka ini kembali menunjukan bahwa daya beli di dunia online secara dunia diperkirakan meningkat tajam hanya dalam 2 tahun. Berdasarkan data dari Jurnal Bisnis Internasional, para pebisnis kecil yang menggunakan internet marketing bertumbuh 46% lebih cepat dari pada pebisnis kecil lainnya yang belum menggunakan internet marketing.
Di Indonesia sendiri jumlah pemakai internet selalu meningkat dengan peningkatan yang cukup besar. Sekarang banyak sekali layanan-layanan akses internet yang bisa kita pilih sesuai dengan kebutuhan kita, salah satunya layanan akses internet dari PT. Telkom seperti Telkomnet Instan dan Telkom Speedy. Telkomnet Instan merupakan layanan akses Dial-Up dengan kecepatan berkisar antara 40 Kbps – 56 Kbps sedangkan Telkom Speedy merupakan akses ADSL dengan kecepatan Up To 384 Kbps. Selain itu masih banyak sekali layanan layanan akses internet yang bisa kita pilih.
Ada lagi layanan internet yang menggunakan Wireless Lan yang merupakan akses internet tanpa kabel atau menggunakan gelombang elektromagnetik seperti akses GPRS menggunakan handphone, PDA, laptop, dll. Selain itu sinyal Hotspot yang sering disebarkan ditempat-tempat seperti Mall, Cafe, Kampus, atau berbagai tempat lainnya bisa digunakan untuk mengakses internet, kita hanya perlu membawa peralatan mobile kita ditempat tersebut dan berinternetan disana. Untuk dapat mengakses internet baik dengan kabel atau tanpa kabel selain diperlukan seperangkat komputer atau laptop diperlukan juga sebuah alat yang disebut Modem, modem berfungsi sebagai protokol yang mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital atau sebaliknya.
Fakta dan statistik perkembangan pengguna internet khususnya di Indonesia tahun 2008 (updated Juni 2008), sebagai berikut:
1. Jumlahpenduduk=237,512,355
2. Pengguna internet tahun 2000=2,000,000
3. Pengguna internet sekarang=25,000,000
4. Persentase pengguna internet =10.5% dari total jumlah penduduk
5. Persentase pengguna di Asia=4.3%
6. Pertumbuhan dari tahun 2000-2008=1150%
Jumlah pengguna Internet tahun 2007 berdasarkan statistik diketahui berjumlah: 25 juta pengguna. Dan diperkirakan tahun 2009 ini akan naik sebesar 40% menjadi 35 juta pengguna. Kenaikan yang signifikan ini diyakini karena infrastruktur untuk tersedia nya internet di Indonesia semakin hari akan semakin mudah dan murah.
Dari data di atas, menjelaskan bahwa kita termasuk 1 dari 25 juta orang pengakses internet yaitu 10,5% dari total penduduk 237,5 juta jiwa di tahun 2008. Berarti masih ada 89,5% atau sejumlah 212,5 juta orang yang belum mengenal internet. Melihat perkembangan dan kemajuan internet (dengan peningkatan 1150% sejak tahun 2000-2008 yaitu dari 2 juta sampai 25 juta orang).
Penggunaan layanan belanja lewat Internet (online shopping) di Indonesia meningkat dalam tiga tahun terakhir. Survei Nielsen Global Online 2008 menempatkan Indonesia di posisi ke-13 dari 14 negara Asia-Pasifik dengan 51% populasi pengguna Internet yang pernah berbelanja secara online.
Pada riset sebelumnya, yakni pada 2005, Indonesia berada di posisi paling buncit dengan jumlah pembeli hanya 42 persen dari populasi pengguna Internet. Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia bisa menjadi pasar potensial bagi penjualan lewat Internet. Pembeli terbesar lewat Internet memang masih dikuasai negara-negara berkembang. Karena itu, jumlah pengakses online shopping di Indonesia bakal tumbuh secara bertahap. Selain itu barang yang paling populer dibeli oleh pengguna di Indonesia adalah tiket pesawat terbang, yakni 40 persen atau meningkat tajam dibanding 2005 sebesar 15 persen. Reservasi tiket menggeser posisi buku sebagai barang yang paling banyak dicari pada 2005. Persentase pembelian peranti lunak (software) juga meningkat, menjadi 20 persen dari sebelumnya hanya 16 persen. Padahal, di negara-negara lain sekawasan, pembelian software via Internet cuma 10 persen. Ini menarik karena, di sini masyarakat cenderung membeli software bajakan. Namun, perkembangan online shopping di Indonesia lamban. Contohnya, 70 persen pengguna Internet di Malaysia menggunakan layanan ini. Padahal, tiga tahun lalu, pengakses online shopping di negeri jiran itu hanya 58 persen. Demikian pula perkembangan belanja online di Thailand, yang naik menjadi 61 persen dari sebelumnya hanya 48 persen. Pertumbuhan penggunaan belanja online di Indonesia yang lamban sebagai indikasi kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap model jual-beli ini. Konsumen lebih percaya membeli langsung ke distributor. Selain itu, pengakses Internet juga masih terbatas karena biaya Internet di Indonesia tergolong mahal ketimbang negara lainnya. Pengguna Internet di Indonesia masih terbiasa menghabiskan waktunya untuk mengakses layanan chat groups atau sekadar berkunjung ke situs-situs nonkomersial. Data menunjukkan, 82% pengguna Internet di Indonesia selalu menjalin percakapan (chatting) setiap hari. Padahal di kawasan Asia-Pasifik, pengakses layanan ini sudah jauh berkurang.

Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).
Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi
Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management).
Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi,monitoring dan evaluasi.

Teori Manajemen

Ada 6 macam teori manajamen diantaranya :
1. Aliran klasik : Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
2. Aliran perilaku : Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia da perlunya manajemen memahami manusia.
3. Aliran manajemen Ilmiah : aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.
4. Aliran analisis system : Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.
5. Aliran manajemen berdasarkan hasil : Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.
6. Aliran manajemen mutu : Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.

Rabu, 29 Februari 2012

TENTANG KEPRIBADIAN

Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
  1. Kepribadian menurut pengertian sehari-hari
    Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.
  2. Kepribadian menurut psikologi
    Berdasarkan penjelasan Gordon Allport tersebut kita dapat melihat bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
Ciri-Ciri Kepribadian yang Sehat dan Tidak Sehat Posted on 4 Mei 2008
Ciri-Ciri Kepribadian yang Sehat dan Tidak SehatHingga saat ini, para ahli tampaknya masih sangat beragam dalam memberikan rumusan tentang kepribadian. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya, akhirnya dia menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut pendapat dia bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. Scheneider (1964) mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons individu baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan.
Sedangkan yang dimaksud dengan unik bahwa kualitas perilaku itu khas sehingga dapat dibedakan antara individu satu dengan individu lainnya. Keunikannya itu didukung oleh keadaan struktur psiko-fisiknya, misalnya konstitusi dan kondisi fisik, tampang, hormon, segi kognitif dan afektifnya yang saling berhubungan dan berpengaruh, sehingga menentukan kualitas tindakan atau perilaku individu yang bersangkutan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Untuk menjelaskan tentang kepribadian individu, terdapat beberapa teori kepribadian yang sudah banyak dikenal, diantaranya : teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud, teori Analitik dari Carl Gustav Jung, teori Sosial Psikologis dari Adler, Fromm, Horney dan Sullivan, teori Personologi dari Murray, teori Medan dari Kurt Lewin, teori Psikologi Individual dari Allport, teori Stimulus-Respons dari Throndike, Hull, Watson, teori The Self dari Carl Rogers dan sebagainya. Sementara itu, Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang di dalamnya mencakup :
   Karakter; yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
   Temperamen; yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
   Sikap; sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen
   Stabilitas emosi; yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus asa
   Responsibilitas (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima resiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari resiko yang dihadapi.
   Sosiabilitas; yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti : sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian tersendiri, mulai dari yang menunjukkan kepribadian yang sehat atau justru yang tidak sehat. Dalam hal ini, Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003) mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat, sebagai berikut :

Kepribadian yang sehat :
   Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
   Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
   Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik.
   Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
   Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
   Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak)
   Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
   Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
   Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
   Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.
   Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi) acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang)


Kepribadian yang tidak sehat :
   Mudah marah (tersinggung)
   Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
   Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
   Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang
   Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum
   Kebiasaan berbohong
   Hiperaktif
   Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
   Senang mengkritik/ mencemooh orang lain
   Sulit tidur
   Kurang memiliki rasa tanggung jawab
   Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis)
   Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama
   Pesimis dalam menghadapi kehidupan
   Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan

Faktor-faktor penentu kepribadian

Faktor keturunan

Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu.Tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap, entah sepenuhnya atau secara substansial, dipengaruhi oleh siapa orang tua dari individu tersebut, yaitu komposisi biologis, psikologis, dan psikologis bawaan dari individu.

Terdapat tiga dasar penelitian yang berbeda yang memberikan sejumlah kredibilitas terhadap argumen bahwa faktor keturunan memiliki peran penting dalam menentukan kepribadian seseorang. Dasar pertama berfokus pada penyokong genetis dari perilaku dan temperamen anak-anak. Dasar kedua berfokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak lahir. Dasar ketiga meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan dalam berbagai situasi.

Penelitian terhadap anak-anak memberikan dukungan yang kuat terhadap pengaruh dari faktor keturunan. Bukti menunjukkan bahwa sifat-sifat seperti perasaan malu, rasa takut, dan agresif dapat dikaitkan dengan karakteristik genetis bawaan. Temuan ini mengemukakan bahwa beberapa sifat kepribadian mungkin dihasilkan dari kode genetis sama yang memperanguhi faktor-faktor seperti tinggi badan dan warna rambut.
Para peneliti telah mempelajari lebih dari 100 pasangan kembar identik yang dipisahkan sejak lahir dan dibesarkan secara terpisah.Ternyata peneliti menemukan kesamaan untuk hampir setiap ciri perilaku, ini menandakan bahwa bagian variasi yang signifikan di antara anak-anak kembar ternyata terkait dengan faktor genetis. Penelitian ini juga memberi kesan bahwa lingkungan pengasuhan tidak begitu memengaruhi perkembangan kepribadian atau dengan kata lain, kepribadian dari seorang kembar identik yang dibesarkan di keluarga yang berbeda ternyata lebih mirip dengan pasangan kembarnya dibandingkan kepribadian seorang kembar identik dengan saudara-saudara kandungnya yang dibesarkan bersama-sama.

Faktor lingkungan

Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah lingkungan di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang. Sebagai contoh, budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain. Misalnya, orang-orang Amerika Utara memiliki semangat ketekunan, keberhasilan, kompetisi, kebebasan, dan etika kerja Protestan yang terus tertanam dalam diri mereka melalui buku, sistem sekolah, keluarga, dan teman, sehingga orang-orang tersebut cenderung ambisius dan agresif bila dibandingkan dengan individu yang dibesarkan dalam budaya yang menekankan hidup bersama individu lain, kerja sama, serta memprioritaskan keluarga daripada pekerjaan dan karier.

Pelaporan Dan Pemeriksaan CSR

Pelaporan dan pemeriksaan

Untuk menunjukkan bahwa perusahaan adalah warga dunia bisnis yang baik maka perusahaan dapat membuat pelaporan atas dilaksanakannya beberapa standar CSR termasuk dalam hal:
Di beberapa negara dibutuhkan laporan pelaksanaan CSR, walaupun sulit diperoleh kesepakatan atas ukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam aspek sosial. Smentara aspek lingkungan--apalagi aspek ekonomi--memang jauh lebih mudah diukur. Banyak perusahaan sekarang menggunakan audit eksternal guna memastikan kebenaran laporan tahunan perseroan yang mencakup kontribusi perusahaan dalam pembangunan berkelanjutan, biasanya diberi nama laporan CSR atau laporan keberlanjutan. Akan tetapi laporan tersebut sangat luas formatnya, gayanya dan metodologi evaluasi yang digunakan (walaupun dalam suatu industri yang sejenis). Banyak kritik mengatakan bahwa laporan ini hanyalah sekedar "pemanis bibir" (suatu basa-basi), misalnya saja pada kasus laporan tahunan CSR dari perusahaan Enron dan juga perusahaan-perusahaan rokok. Namun, dengan semakin berkembangnya konsep CSR dan metode verifikasi laporannya, kecenderungan yang sekarang terjadi adalah peningkatan kebenaran isi laporan. Bagaimanapun, laporan CSR atau laporan keberlanjutan merupakan upaya untuk meningkatkan akuntabilitas perusahaan di mata para pemangku kepentingannya.

Alasan terkait bisnis (business case) untuk CSR

Skala dan sifat keuntungan dari CSR untuk suatu organisasi dapat berbeda-beda tergantung dari sifat perusahaan tersebut. Banyak pihak berpendapat bahwa amat sulit untuk mengukur kinerja CSR, walaupun sesungguhnya cukup banyak literatur yang memuat tentang cara mengukurnya. Literatur tersebut misalnya metode "Empat belas poin balanced scorecard oleh Deming. Literatur lain misalnya Orlizty, Schmidt, dan Rynes[3] yang menemukan suatu korelasi positif walaupun lemah antara kinerja sosial dan lingkungan hidup dengan kinerja keuangan perusahaan. Kebanyakan penelitian yang mengaitkan antara kinerja CSR (corporate social performance) dengan kinerja finansial perusahaan (corporate financial performance) memang menunjukkan kecenderungan positif, namun kesepakatan mengenai bagaimana CSR diukur belumlah lagi tercapai. Mungkin, kesepakatan para pemangku kepentingan global yang mendefinisikan berbagai subjek inti (core subject) dalam ISO 26000 Guidance on Social Responsibility--direncanakan terbit pada September 2010--akan lebih memudahkan perusahaan untuk menurunkan isu-isu di setiap subjek inti dalam standar tersebut menjadi alat ukur keberhasilan CSR.
Hasil Survey "The Millenium Poll on CSR" (1999) yang dilakukan oleh Environics International (Toronto), Conference Board (New York) dan Prince of Wales Business Leader Forum (London) di antara 25.000 responden dari 23 negara menunjukkan bahwa dalam membentuk opini tentang perusahaan, 60% mengatakan bahwa etika bisnis, praktik terhadap karyawan, dampak terhadap lingkungan, yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) akan paling berperan. Sedangkan bagi 40% lainnya, citra perusahaan & brand image-lah yang akan paling memengaruhi kesan mereka. Hanya 1/3 yang mendasari opininya atas faktor-faktor bisnis fundamental seperti faktor finansial, ukuran perusahaan,strategi perusahaan, atau manajemen.
Lebih lanjut, sikap konsumen terhadap perusahaan yang dinilai tidak melakukan CSR adalah ingin "menghukum" (40%) dan 50% tidak akan membeli produk dari perusahaan yang bersangkutan dan/atau bicara kepada orang lain tentang kekurangan perusahaan tersebut.
Secara umum, alasan terkait bisnis untuk melaksanakan biasanya berkisar satu ataupun lebih dari argumentasi di bawah ini:

Sumberdaya manusia

Program CSR dapat berwujud rekruitmen tenaga kerja dan memperjakan masyarakat sekitar. Lebih jauh lagi CSR dapat dipergunakan untuk menarik perhatian para calon pelamar pekerjaan, terutama sekali dengan adanya persaingan kerja di antara para lulusan. Akan terjadi peningkatan kemungkinan untuk ditanyakannya kebijakan CSR perusahaan, terutama pada saat perusahaan merekruit tenaga kerja dari lulusan terbaik yang memiliki kesadaran sosial dan lingkungan. Dengan memiliki suatu kebijakan komprehensif atas kinerja sosial dan lingkungan, perusahaan akan bisa menarik calon-calon pekerja yang memiliki nilai-nilai progresif. CSR dapat juga digunakan untuk membentuk suatu atmosfer kerja yang nyaman di antara para staf, terutama apabila mereka dapat dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang mereka percayai bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat luas, baik itu bentuknya "penyisihan gaji", "penggalangan dana" ataupun kesukarelawanan (volunteering) dalam bekerja untuk masyarakat.

Manajemen risiko

Manajemen risiko merupakan salah satu hal paling penting dari strategi perusahaan. Reputasi yang dibentuk dengan susah payah selama bertahun-tahun dapat musnah dalam sekejap melalui insiden seperti skandal korupsi atau tuduhan melakukan perusakan lingkungan hidup. Kejadian-kejadian seperti itu dapat menarik perhatian yang tidak diinginkan dari penguasa, pengadilan, pemerintah dan media massa. Membentuk suatu budaya kerja yang "mengerjakan sesuatu dengan benar", baik itu terkait dengan aspek tata kelola perusahaan, sosial, maupun lingkungan--yang semuanya merupakan komponen CSR--pada perusahaan dapat mengurangi risiko terjadinya hal-hal negatif tersebut.

Membedakan merek

Di tengah hiruk pikuknya pasar maka perusahaan berupaya keras untuk membuat suatu cara penjualan yang unik sehingga dapat membedakan produknya dari para pesaingnya di benak konsumen. CSR dapat berperan untuk menciptakan loyalitas konsumen atas dasar nilai khusus dari etika perusahaan yang juga merupakan nilai yang dianut masyarakat. Menurut Philip Kotler dan Nancy Lee, setidaknya ada dua jenis kegiatan CSR yang bisa mendatangkan keuntungan terhadap merek, yaitu corporate social marketing (CSM) dan cause related marketing (CRM). Pada CSM, perusahaan memilih satu atau beberapa isu--biasanya yang terkait dengan produknya--yang bisa disokong penyebarluasannya di masyarakat, misalnya melalui media campaign. Dengan terus menerus mendukung isu tersebut, maka lama kelamaan konsumen akan mengenali perusahaan tersebut sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian pada isu itu. Segmen tertentu dari masyarakat kemudian akan melakukan pembelian produk perusahaan itu dengan pertimbangan kesamaan perhatian atas isu tersebut. CRM bersifat lebih langsung. Perusahaan menyatakan akan menyumbangkan sejumlah dana tertentu untuk membantu memecahkan masalah sosial atau lingkungan dengan mengaitkannya dengan hasil penjualan produk tertentu atau keuntungan yang mereka peroleh. Biasanya berupa pernyataan rupiah per produk terjual atau proporsi tertentu dari penjualan atau keuntungan. Dengan demikian, segmen konsumen yang ingin menyumbang bagi pemecahan masalah sosial dan atau lingkungan, kemudian tergerak membeli produk tersebut. Mereka merasa bisa berbelanja sekaligus menyumbang. Perusahaan yang bisa mengkampanyekan CSM dan CRM-nya dengan baik akan mendapati produknya lebih banyak dibeli orang, selain juga mendapatkan citra sebagai perusahaan yang peduli pada isu tertentu.

Ijin usaha

Perusahaan selalu berupaya agar menghindari gangguan dalam usahanya melalui perpajakan atau peraturan. Dengan melakukan sesuatu 'kebenaran" secara sukarela maka mereka akan dapat meyakinkan pemerintah dan masyarakat luas bahwa mereka sangat serius dalam memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan, diskriminasi atau lingkungan hidup maka dengan demikian mereka dapat menghindari intervensi. Perusahaan yang membuka usaha diluar negara asalnya dapat memastikan bahwa mereka diterima dengan baik selaku warga perusahaan yang baik dengan memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja dan akibat terhadap lingkungan hidup, sehingga dengan demikian keuntungan yang menyolok dan gaji dewan direksinya yang sangat tinggi tidak dipersoalkan.

Motif perselisihan bisnis

Kritik atas CSR akan menyebabkan suatu alasan dimana akhirnya bisnis perusahaan dipersalahkan. Contohnya, ada kepercayaan bahwa program CSR seringkali dilakukan sebagai suatu upaya untuk mengalihkan perhatian masyarakat atas masalah etika dari bisnis utama perseroan.

C S R

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

Analisis dan Pengembangan

Hal ini yang menjadi perhatian terbesar dari peran perusahaan dalam masyarakat telah ditingkatkan yaitu dengan peningkatan kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan dan masalah etika. Masalah seperti perusakan lingkungan, perlakuan tidak layak terhadap karyawan, dan cacat produksi yang mengakibatkan ketidak nyamanan ataupun bahaya bagi konsumen adalah menjadi berita utama surat kabar. Peraturan pemerintah pada beberapa negara mengenai lingkungan hidup dan permasalahan sosial semakin tegas, juga standar dan hukum seringkali dibuat hingga melampaui batas kewenangan negara pembuat peraturan (misalnya peraturan yang dibuat oleh Uni Eropa. Beberapa investor dan perusahaam manajemen investasi telah mulai memperhatikan kebijakan CSR dari Surat perusahaan dalam membuat keputusan investasi mereka, sebuah praktek yang dikenal sebagai "Investasi bertanggung jawab sosial" (socially responsible investing).
Banyak pendukung CSR yang memisahkan CSR dari sumbangan sosial dan "perbuatan baik" (atau kedermawanan seperti misalnya yang dilakukan oleh Habitat for Humanity atau Ronald McDonald House), namun sesungguhnya sumbangan sosial merupakan bagian kecil saja dari CSR. Perusahaan di masa lampau seringkali mengeluarkan uang untuk proyek-proyek komunitas, pemberian bea siswa dan pendirian yayasan sosial. Mereka juga seringkali menganjurkan dan mendorong para pekerjanya untuk sukarelawan (volunteer) dalam mengambil bagian pada proyek komunitas sehingga menciptakan suatu itikad baik dimata komunitas tersebut yang secara langsung akan meningkatkan reputasi perusahaan serta memperkuat merek perusahaan. Dengan diterimanya konsep CSR, terutama triple bottom line, perusahaan mendapatkan kerangka baru dalam menempatkan berbagai kegiatan sosial di atas.
Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas. CSR adalah bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan(stakeholder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal.
"dunia bisnis, selama setengah abad terakhir, telah menjelma menjadi institusi paling berkuasa diatas planet ini. Institusi yang dominan di masyarakat manapun harus mengambil tanggung jawab untuk kepentingan bersama....setiap keputusan yang dibuat, setiap tindakan yang diambil haruslah dilihat dalam kerangka tanggung jawab tersebut.
Sebuah definisi yang luas oleh World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) yaitu suatu suatu asosiasi global yang terdiri dari sekitar 200 perusahaan yang secara khusus bergerak dibidang "pembangunan berkelanjutan" (sustainable development) yang menyatakan bahwa:
" CSR adalah merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya".
 
 
 
 
 
 
 

WHAT IS QFD..??


  1. Definisi QFD
    QFD adalah suatu pendekatan  yang sistematis untuk mendesain dan mengembangkan produk atau jasa.

    Maksud QFD
    1. Memasukkan persyaratan pelanggan ke dalam persyaratan teknis (perusahaan)
    2. Meningkatkan komunikasi horisontal (mendatar)
    3. Mengutamakan peningkatan
    4. Menargetkan penurunan biaya
    5. Menargetkan terobosan
    6. Membandingkan perusahaan sendiri dengan kompetitor

    Manfaat QFD
    1. Meningkatkan kepuasaan relasi/pelanggan
    2. Meningkatkan siklus pengembangan
    3. Penyampaian pengetahuan internal yang lebih baik

    QFD dalam Siklus Operasi Bisnis
    QFD merupakan alat perencanaan yang berguna yang mengatur pengetahuan perusahaan tentang suatu produk sehingga kita dapat mengambil langkah tindakan yang terbaik.

    Pelanggan: Siapakah Mereka?
    Pelanggan, baik internal maupun eksternal, menerima produk dan jasa dari bisnis kita

    Pelanggan: Apa yang Mereka Inginkan?
    Pelanggan tanggap terhadap 3 macam keistimewaan:
    1. Pelanggan harus memiliki keistimewaan bayangan
    2. Pelanggan memberikan keistimewaan yang diucapkan atau yang dinyatakan
    3. Pelanggan menanggapi keistimewaan yang menggembirakan

    Pelanggan: Bagaimana  Mendengar Suara Mereka?
    Kita dapat mengumpulkan informasi tentang pelanggandengan berbagai cara:
1. Mengadakan survei pelanggan yang terstruktur
2. Menganalisa pendapat pelangganmengenai apa yang mereka sampaikan langsung pada Anda maupun apa yang mereka sampaikan kepada orang lain.
3. Konsultasikan dengan orang-orang yang tahu tentang pelanggan
4. Tinjau kembali spesifikasi kontrak pelanggan dan ajukan proposal
5. Kumpulkan hasil riset pasar
6. Kembangkan kelompok-kelompok fokus

Rumah Mutu
Rumah mutu merupakan alat organisasi yang mendasar untuk kegiatan penyebaran Fungsi Mutu.
Terdapat beberapa versi berbeda, yang dibahas di sini ialah model dari versi American Supplier Institute.
Membangun Rumah Mutu
Untuk membangun rumah mutu adalah dengan  mendirikan 8 kamar. Urutan dalam  membangun rumah mutu adalah:
1. Persyaratan pelanggan
2. Prioritas pelanggan
3. Penilaian pelanggan
4. Persyaratan teknik
5. Matriks hubungan
6. Tingkat kepentingan
7. Penilaian teknik
8. Matriks korelasi
9. Analisa rumah mutu

Langkah 1: Permintaan Pelanggan
Permintaan pelanggan  terkadang mengacu pada WHATs (apa),  yang merupakan titik awal kegiatan dalam QFD.

Langkah 2: Prioritas Pelanggan
Beberapa persyaratan pelanggan biasanya lebih penting daripada yang lain dan kita perlu mengetahui mana yang lebih penting. Kita dapat menggunakan sumber yang sama yang memberikan kepada kita kebutuhan relasi untuk menentukan prioritas.

Langkah 3: Penilaian Pelanggan
Penilaian relasi,  terkadang dirujuk sebagai WHYs (mengapa), adalah dasar pemikiran untuk menyelesaikan rumah mutu. Dalam ruangan rumah mutu merupakan perbandingan antara bagaimana cara kita berbisnis dengan bagaimana pesaing kita berbisnis.

Langkah 4: Persyaratan Teknik
Kita menerapkan persyaratan teknik  atau HOWs (bagaimana), atau bagaimana kita akan memenuhi persyaratan pelanggan. HOWs dapat digambarkan  sebagai kuantitas yang bisa dihitung jika memungkinkan. Untuk memperoleh HOWs  dapat menggunakan diagram sebab akibat.

Langkah 5: Matriks Hubungan

Kita mencatat hubungan antara permintaan pelanggan dengan permintaan desain. Di sini kita menggambarkan hubungan antara WHATs (apa) dengan HOWs (bagaimana).

Langkah 6: Tingkat Kepentingan
Tingkat kepentingan yang tinggi menunjukkan bahwa persyaratan teknis merupakan hal yang penting untuk kepuasan relasi/pelanggan secara menyeluruh.

Langkah 7: Penilaian Teknik
Penilaian teknik adalah perbandingan antara pesain yang berbeda atau pilihan desain dan kemampuan  mereka untuk mencapai nilai target dari persyaratan teknik.

Langkah 8: Matriks Korelasi
Matriks korelasi menggambarkan hubungan antara HOWs (bagaimana) yang berbeda. Korelasi biasa dikategorikan sebagai positif atau negatif. Jika korelasi positif, itu berarti persyaratan teknik saling memperkuat atau saling mendukung.  Sebaliknya, jika  persyaratan negatif, berarti permintaan teknik bertentangan satu dengan yang lain.

Langkah 9: Analisa Rumah Mutu
Untuk menganalisa rumah mutu, ada beberapa pertanyaan penting yang harus diajukan:
1. Apakah ada informasi penting yang terabaikan?
2. Apakah ada beberapa baris kosong? (atau hampir kosong?)
3. Apakah ada beberapa kolom kosong (atau hampir kosong?)
4. Apakah nilai penting yang dihitung sudah sesuai?
5. Apakah korelasi negatif  pada atap rumah mutu telah diatasi?
6. Apakah ada pertentangan antara perekayasaan dan penilaian relasi?

Pengembangan Rumah Mutu
Dua pengembangan yang mungkin sebagai dasar rumah mutu adalah pendekatan 4 fase dan pendekatan matriks kelipatan.

1. Pendekatan 4 Fase
- Pada tahap  pertama, perencanaan produk, kita membatasi persyaratan pelanggan  (WHATs) dan persyaratan teknis (HOWs) dan menetapkan hubungan mereka.
- Pada tahap kedua, penyebaran bagian-bagian merupakan persyaratan teknis yang penting dari rumah mutu, menjadi WHATs dari matriks baru.
- Pada tahap  ketiga, perencanaan proses,  karakteristik bagian penting menjadi WHATs dan karakteristik proses menjadi HOWs.
- Pada tahap  keempat, perencanaan produksi, kita mewujudkan hasil bagan pertama menjadi tindakan untuk  operasi produksi.

2. Pendekatan Matriks Kelipatan
Metode matriks kelipatan merupakan metode yang lain dari QFD. Matriks ini tidak memiliki struktur pendekatan 4 fase, namun menawarkan fleksibilitas yang lebih besar.

Pelaksanaan Pokok Persoalan
Terdapat beberapa pokok persoalan yang dibahas sehingga proyek QFD dapat mencapai tujuan, yaitu:
1. Proyek ini sebaiknya berpandangan luas, sederhana, tidak sempit dan mewakili produk atau jasa yang nyata yang dihasilkan oleh perusahaan.
2. Ruang lingkup dan target proyek harus dijelaskan pada tahap awal.
3. Operasi terpaksa harus dibatasi (anggaran, waktu, dll).
4. Tujuan proyek harus ditetapkan. Hal ini penting untuk didokumentasikan.
5. Waktu dipastikan tepat di awal siklus

BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA


BALANCED SCORECARD
SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA

Apa itu BSC ?
·  Pengukuran kinerja perusahaan yang modern dengan mempertimbangan empat perspektif (yang saling berhubungan) yang merupakan penerjemahan strategi dan tujuan yang diingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam jangka panjang, yang kemudian diukur dan dimonitor secara berkelanjutan
·         Konsep ini dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton

Kapan Munculnya Balanced Scorecard ?
·  Adanya pergeseran tingkat persaingan bisnis dari industrial competition ke information competition, sehingga mengubah alat ukur atau acuan yang dipakai oleh perusahaan untuk mengukur kinerjanya.
Perubahan Teknologi à Persaingan ketat di dunia bisnis à Mendorong kebutuhan akan Informasi à Mengakibatkan persaingan Informasi à Untuk membantu ambil keputusan.

Mengapa kata “BALANCE”
  • Karena Balanced Scorecard menunjukkan adanya keseimbangan antara semua factor yaitu keseimbangan antara :
- Faktor keuangan dan non keuangan
- Pihak eksternal dan internal
- Jangka pendek dan jangka panjang

Empat Perspektif Apa Saja ?
1.    Perspektif Keuangan                                        (K)
2.    Perspektif Pelanggan                                       (NK)
3.    Perspektif Bisnis Internal                                 (NK)
4.    Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran       (NK)

Mengapa Harus 4 Perspektif ?
·         Perspektif Keuangan tidak cukup mencerminkan kinerja perusahaan dimana perspektif keuangan yang baik tidak menjamin bahwa perusahaan tersebut akan bisa exiss dalam jangka panjang (yang merupakan tujuan utama suatu perusahaan didirikan)

Mengapa Perspektif Non Keuangan Penting ?
·      Perspektif Non Keuangan di anggap sebagai bagian yang bila ikut diperhatikan, pada akhirnya dapat mendongkrak kinerja keuangan yang merupakan keinginan utama dari pemegang saham.
·         Untuk dapat exiss, perusahaan harus mempunyai strategi yang dituangka dalam action-action, sehingga penilaian kinerja juga harus lebih dari sekedar penilaian financial.

Apa yang diutamakan dalam setiap perspektif ?
1.    Financial à Berorientasi pada para pemegang saham
2.    Customer à Bagaimana kita bisa menjadi supplier utama yang paling bernilai bagi para customer
3.  Internal Bussiness Process à Proses bisnis apa saja yang terbaik yang harus kita lakukan dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan financial dan kepuasan konsumen
4.  Learning and Growth à Bagaimana kita bisa meningkatkan dan menciptakan value secara continue terutama dalam hubungannya dengan kemampuan dan motivasi karyawan


Apa Yang Dinilai dari Perspektif Pelanggan ?
Perspektif Pelanggan dapat diukur dengan lima aspek utama (Kaplan, 1996)
  1. Pengukuran Pangsa Pasar
  2. Pengukuran Customer Retention
  3. Pengukuran Customer Acquisition
  4. Pengukuran Customer Satisfaction
  5. Pengukuran Customer Profitability

Apa Yang Dinilai dari Perspektif Bisnis Internal ?
Perspektif Bisnis Internal dapat diukur dengan tiga aspek utama yaitu :
  1. Proses Inovasi (penelitian dasar dan trepan juga penelitian pengembangan produk)
  2. Proses Operasi (menitikberatkan pada efisiensi proses, konsistensi dan ketepatan waktu dari barang/jasa yang diberikan kepada konsumen.
        Pengukuran terhadap efisiensi waktu yang dibutuhkan (time measurements)

                                                               Processing Time
Manufacturing Cycle Efectiveness = ----------------------
                                                    Throughput Time

        Pengukuran terhadap kualitas proses produksi (quality process measurements)
Menditeksi adanya tingkat kerusakan produk dari proses produksi, perbandingan produk bagus yang dihasilkan dengan produk bagus yang masuk dalam proses, bahan buangan (waste), bahan sisa (scrap), besarnya angka pengerjaan kembali (rework), besarnya angka pengembalian bari dari konsumen dll.

        Pengukuran terhadap efisiensi biaya proses produksi (process cost measurements)
Dalam manufaktur maju, pengukuran atas biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk digunakan ABC system.

Ketiga poin di atas secara bersama-sama (simultan) akan menghasilkan  tiga parameter yang penting untuk mengkarakteristikkan pengukuran proses bisnis internal (perhitungan biaya yang tepat dimana tidak ada pemborosan biaya dari aktivitas yang tidak bernilai tambah dan kualitas produk yang dihasilkan  baik akan menghasilkan proses bisnis internal yang baik).

  1. Pelayanan Purna Jual (akan mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen)
Aktivitas-aktivitas diantaranya : garansi, reparasi, perlakuan terhadap produk cacat atau rusak, pelayanan dalam komplain dll

Apa Yang Dinilai dari Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran ?
·         Betapa pentingnya untuk terus memperhatikan karyawan, memantau kesejahteraannya, meningkatkan pengetahuan karyawan yang pada gilirannya akan meningkatkan kemampuan untuk mencapai hasil ketiga perspektif diatasnya.


  1. Mengukur Kemampuan Karyawan dengan 3 aspek :
        Pengukuran kepuasan karyawan
·         Tingkat keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan
·         Pengakuan terhadap hasil kerja karyawan
·         Kemudahan dalam mendapatkan informasi sehingga dapat bekerja sebaik mungkin
·         Keaktifan dan kreativitas dalam melakukan pekerjaan
·         Tingkat dukungan yang diberikan kepada karyawan
        Pengukuran perputaran karyawan dalam perusahaan
        Pengukuran produktivitas karyawan
·         Gaji yang diperoleh
·         Rasio perbandingan antara konpensasi yang diperoleh karyawan dengan jumlah karyawan yang ada di perusahaan.

2.  Kemampuan Sistem Informasi
Kualitas dan produktifitas karyawan dipengaruhi oleh akses terhadap system informasi yang dimiliki perusahaan (persentase ketersediaan informasi). Semakin mudah informasi diperoleh maka karyawan akan memiliki kenerja yang semakin baik
Informasi yang dibutuhkan karyawan seperti informasi pelanggannya, biaya produksi dll

3. Motivasi, Pemberian Wewenang dan Pembatasan Wewenang Karyawan
Selain kemudahan akses informasi yang bergitu bagus tetapi juga harus diikuti dengan adanya motivasi karyawan untuk mau meningkatkan kinerjanya.
Pengukuran motivasi karyawan dapat dinilai melalui dimensi :
3.1. Pengukuran terhadap sarana yang diberikan kepada perusahaan dan diimplementasikan
3.2.       Pengukuran atas perbaikan dan peningkatan kinerja karyawan
3.3.       Pengukuran terhadap keterbatasan individu dalam organisasi


Referensi :
1.   Mulyadi (1999), Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen : Sistem Pelipatganda Kinerja Perusahaan, Edisi satu, Yogyakarta : Adiya Media
2.            http://puslit.perta.ac.id/journals/acounting