Rabu, 15 Februari 2012

SEKILAS "AUDIT"


I.      AUDIT INTERNAL DAN PENGENDALIAN INTERNAL

I.A   Pengertian Audit Internal
Menurut SPPIA/SPAI tahun 2004:
Audit Internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan onjektif yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi.
Audit Internal membantu organisasi untuk mencapai tujuanya,melalui pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan resiko,pengendalian,dan proses governance.

Dari definisi tersebut,lingkup kegiatan audit internal adalah member jaminan dan konsultasi atas empat hal :
1.      Memberikan nilai tambah kegiatan,
2.      Evaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan resiko,
3.      Mengevaluasi  pengendalian internal,
4.      Tata kelola perusahaan yang baik.

I.B   Pengertian Pengendalian Internal(Internal Control)
        Pengendalian Internal (menurut COSO 1992) adalah suatu proses yang dijalankan oleh top manajemen sampai staf operasional,yang dirancang untuk memberikan jaminan yang reasonable akan tercapainya tujuan organisasi dalam tiga kategori:
1.      Efisiensi dan efektivitas kegiatan,
2.      Keandalan laporan keuangan,
3.      Ketaatan terhadap ketentuan dan aturan yang berlaku.

Lima komponen pengendalian internal (COSO 1992) :
1.   Lingkungan pengendalian
Menekankan pentingnya nilai etika,disiplin,loyalitas,integritas,budaya perusahaan dan keteladanan dalam pengendalian organisasi.
2.   Penilaian resiko
Menekankan pentingnya mengukur dan menghadapi resiko yang signifikan untuk meminimasi kerugian perusahaan.
3.   Pengendalian aktivitas
Menekankan pentingnya sikronisasi semua kegiatan secara efektif dan tindakan meminimasi resiko dari rangkaian kegiatan.
4.   Informasi dan komunikasi
Menekankan pentingnya pemahaman komunikasi dan pertukaran informasi untuk mengendalikan kegiatan.
5.   Monitoring
Untuk mengkoordinasikan kegiatan serta mengembangkan dan memodifikasi system pengendalian.


I.C   Hubungan Audit Internal dan Pengendalian Internal
        Audit Intenal sering dianggap sama dengan pengendalian iternal,karena terjadi rancu akronim dalam praktek perusahaan dengan akronim pada mata kuliah. Sesuai dengan lingkup tugasnya,Audit Intenal bertugas memberikan konsultasi pengembangan sistem Pengendalian Internal. Dengan pengendalian internal yang memadai,pengendalian kegiatan dapat lebih efektif dan efisien.

I.D   Batasan dan Perkembangan Management Audit
Manajemen audit (pemeriksaan dan pengelolaan) adalah suatu pemeriksaan yang dimaksudkan sebagai penilaian terhadap cara pengelolaan suatu organisasi dan bertujuan untuk melaksanakan tugasnya dengan lebih baik,pemeriksaan ditekankan pada penilaian terhadap penggunaan barang,tenaga,jasa,dsb,ditinjau dari sudut efisiensi dan kehematan.

Untuk melaksanakan operasional audit, yang titik beratnya pada peningkatan efisiensi dan efektivitas kegiatan,umumnya diperlukan fungsi audit di dalam perusahaan itu sendiri (unit internal audit).


II.         BUDAYA KORPORASI

II.A   Etika Korporasi
 Adalah sistem aturan baik yag tertulis maupun yang tidak,mengenai proses interaksi       internal dan eksternal yang berisi hal-hal yang seharusnya dilakukan secara etis. Pada proses pengembangan etika korporasi, manajemen perlu memelihara mekanisme whistle blower.

II.B   Pengembangan Kode Etik
Dalam pengembangan kode etik diperlukan dua prinsip
1.      Prinsip Dasar
Tanggung jawab korporasi tidak hanya kepada share holder,tetapi juga kepada stake holder,dampak ekonomi sosial untuk membudayakan masyarakat dan inovasi,kepercayaan,kepatuhan terhadap hukum,dukungan liberalisasi perdagangan,penghargaan terhadap lingkungan.
2.      Prinsip Stake Holder 

II.C  Aspek Etika Korporasi Dalam Kode Etik Perusahaan
1.      Subjek -> karyawan
Menghindari suap,hadiah,komisi,penyalahgunaan informasi,konflik kepentingan,kecurangan penggunaan asset,hutang,perilaku negatif.
2.      Subjek -> hubungan dengan pemasok
Kompetisi yang adil dan terbuka,pemenuhan kepentingan umum dan akuntabilitas,perbaikan prosedur lelang,pembayaran.


3.      Subjek -> tanggung jawab kepada pemegang saham dan kreditur.
Perkembangan yang berkelanjutan,jujur dan transparan dalam informasi,kebijakan akuntansi yang benar dan adil,menghindari insider trading.
4.      Subjek -> hubungan dengan pelanggan.
Pelayanan,produk berkualitas dengan harga fair,keamanan dan kejelasan dalam penggunaan,kebijakan produk dan harga.
5.      Subjek -> hubungan dengan karyawan.
Jaminan keamanan dan kesehatan,kesempatan kerja yang sama,kebebasan berkreasi,pengembangan dan remunisasi.
6.      Subjek -> tanggung jawab sosial.
Kebijakan lingkungan,partisipasi dalam komunitas,kebijakan dan praktek pemberian sumbangan,pelanggaran dan sanksi maupun rehabilitasi.

II.D  Definisi ekonomis,efisiensi,dan efektivitas
Ekonomis dikaitkan dengan alokasi dan penggunaan sumber,titik beratnya kepada biaya operasi (menghindari pemborosan sumber,menggunakan peralatan yang berlebihan,staf yang over dibanding tugas).

Efisiensi merupakan minimasi pengeluaran dari suatu kegiatan,titik beratnya kepada pilihan metode pelaksanaan kegiatan dengan biaya terendah (menghilangkan duplikasi,menghilangkan tahapan yang tak perlu,merubah proses kerja).

Efektivitas merupakan tingkat pencapaian hasil didasarkan atas tujuan yang telah ditetapkan,titik beratnya pada hasil operasi.

II.E   Tujuan Umum Operational Review
Menilai kinerja,membandingkan dengan:
a.   Tujuan yang ditetapkan manajemen
b.   Kegiatan/prestasi individual dalam organisasi
c.    Organisasi sejenis

Mengidentifikasi peluang yang dapat dikembangkan:
a.   Analis bidang-bidang yang ada peluang pengembangan
b.   Amati operasi yang ada,yang lalu maupun saat ini
c.    Analisis transaksi
d.   Dikaji kebijakan didasarkan pengalaman yang dimiliki
Mengembangkan rekomendasi untuk tindak lanjut pengembangan:
a.   Kembangkan peluang yang ada secara berkelanjutan
b.   Amati implementasi secara terus menerus untuk perbaikan kembali



    III.      Resiko Audit
III.A    Resiko management -> bagi Risk based audit
1.      Resiko management yang dapat diminimasi melalui kegiatan Internal Audit,meliputi:
a.      Informasi/laporan keuangan dan kegiatan yang tidak memadai
b.      Kegagalan untuk melaksanakan kebijakan,aturan,dan prosedur
c.       Kehilangan harta perusahaan
d.      Pemanfaatan sumber daya yang tidak ekonomis dan efisien
e.      Kegagalan dalam mencapai tujuan
2.      Resiko diatas merupakan resiko bisnis dan finansial.

III.B    Jenis Resiko
1.      Segala konsep resiko dapat dikategorikan dalam:
a.      Ketidaklengkapan laporan keuangan dan operasi.
b.      Kegagalan untuk mengikuti kebijakan,perencanaan,prosedur,peraturan,dan perundangan.
c.       Kehilangan harta.
d.      Pemborosan sumber daya.
e.      Kegagalan mencapai tujuan.
2.      Kuantitas resiko

III.C     Perbedaan Audit Risk (dalam general audit) dengan Risk Based Audit                    (dalam operasi audit)
Audit risk adalah resiko salah saji material dari audit finansial/general,yang merupakan tanggung jawab/resiko auditor(eksternal) -> terdiri dari control risk,detection risk dan inherent risk.
Risk based audit adalah metodologi audit yang member jaminan bahwa resiko telah di manage untuk kegiatan organisasi. Prioritas audit didasarkan pada pemilihan bidang-bidang yang beresiko menimbulkan kerugian perusahaan. Dalam hal ini,yang menanggung resiko kerugian adalah perusahaan bukan auditor (internal).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar