I.
AUDIT INTERNAL DAN PENGENDALIAN INTERNAL
I.A
Pengertian Audit Internal
Menurut SPPIA/SPAI tahun 2004:
Audit
Internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan onjektif
yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi
organisasi.
Audit
Internal membantu organisasi untuk mencapai tujuanya,melalui pendekatan yang
sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas
pengelolaan resiko,pengendalian,dan proses governance.
Dari
definisi tersebut,lingkup kegiatan audit internal adalah member jaminan dan
konsultasi atas empat hal :
1.
Memberikan nilai
tambah kegiatan,
2.
Evaluasi dan
meningkatkan efektivitas pengelolaan resiko,
3.
Mengevaluasi pengendalian internal,
4.
Tata kelola
perusahaan yang baik.
I.B Pengertian
Pengendalian Internal(Internal Control)
Pengendalian Internal (menurut COSO 1992) adalah suatu
proses yang dijalankan oleh top manajemen sampai staf operasional,yang
dirancang untuk memberikan jaminan yang reasonable akan tercapainya tujuan
organisasi dalam tiga kategori:
1.
Efisiensi dan
efektivitas kegiatan,
2.
Keandalan laporan
keuangan,
3.
Ketaatan terhadap
ketentuan dan aturan yang berlaku.
Lima komponen pengendalian internal (COSO 1992) :
1.
Lingkungan pengendalian
Menekankan pentingnya nilai etika,disiplin,loyalitas,integritas,budaya
perusahaan dan keteladanan dalam pengendalian organisasi.
2.
Penilaian resiko
Menekankan pentingnya mengukur dan menghadapi resiko yang signifikan
untuk meminimasi kerugian perusahaan.
3.
Pengendalian aktivitas
Menekankan pentingnya sikronisasi semua kegiatan secara efektif dan
tindakan meminimasi resiko dari rangkaian kegiatan.
4.
Informasi dan komunikasi
Menekankan pentingnya pemahaman komunikasi dan pertukaran informasi
untuk mengendalikan kegiatan.
5.
Monitoring
Untuk mengkoordinasikan kegiatan serta mengembangkan dan memodifikasi
system pengendalian.
I.C Hubungan Audit Internal dan Pengendalian
Internal
Audit Intenal sering dianggap sama
dengan pengendalian iternal,karena terjadi rancu akronim dalam praktek
perusahaan dengan akronim pada mata kuliah. Sesuai dengan lingkup
tugasnya,Audit Intenal bertugas memberikan konsultasi pengembangan sistem
Pengendalian Internal. Dengan pengendalian internal yang memadai,pengendalian
kegiatan dapat lebih efektif dan efisien.
I.D Batasan dan Perkembangan Management Audit
Manajemen audit (pemeriksaan dan pengelolaan) adalah suatu pemeriksaan
yang dimaksudkan sebagai penilaian terhadap cara pengelolaan suatu organisasi
dan bertujuan untuk melaksanakan tugasnya dengan lebih baik,pemeriksaan
ditekankan pada penilaian terhadap penggunaan barang,tenaga,jasa,dsb,ditinjau
dari sudut efisiensi dan kehematan.
Untuk melaksanakan operasional audit, yang titik beratnya pada
peningkatan efisiensi dan efektivitas kegiatan,umumnya diperlukan fungsi audit
di dalam perusahaan itu sendiri (unit internal audit).
II.
BUDAYA KORPORASI
II.A Etika
Korporasi
Adalah sistem aturan baik yag tertulis maupun yang
tidak,mengenai proses interaksi
internal dan eksternal yang berisi hal-hal yang seharusnya dilakukan
secara etis. Pada proses pengembangan etika korporasi, manajemen perlu
memelihara mekanisme whistle blower.
II.B Pengembangan Kode Etik
Dalam pengembangan kode etik diperlukan dua prinsip
1. Prinsip
Dasar
Tanggung jawab
korporasi tidak hanya kepada share holder,tetapi juga kepada stake holder,dampak
ekonomi sosial untuk membudayakan masyarakat dan inovasi,kepercayaan,kepatuhan
terhadap hukum,dukungan liberalisasi perdagangan,penghargaan terhadap
lingkungan.
2. Prinsip
Stake Holder
II.C
Aspek Etika Korporasi Dalam Kode Etik Perusahaan
1.
Subjek ->
karyawan
Menghindari
suap,hadiah,komisi,penyalahgunaan informasi,konflik kepentingan,kecurangan
penggunaan asset,hutang,perilaku negatif.
2.
Subjek ->
hubungan dengan pemasok
Kompetisi yang
adil dan terbuka,pemenuhan kepentingan umum dan akuntabilitas,perbaikan
prosedur lelang,pembayaran.
3.
Subjek ->
tanggung jawab kepada pemegang saham dan kreditur.
Perkembangan yang
berkelanjutan,jujur dan transparan dalam informasi,kebijakan akuntansi yang
benar dan adil,menghindari insider trading.
4.
Subjek ->
hubungan dengan pelanggan.
Pelayanan,produk
berkualitas dengan harga fair,keamanan dan kejelasan dalam penggunaan,kebijakan
produk dan harga.
5.
Subjek ->
hubungan dengan karyawan.
Jaminan keamanan
dan kesehatan,kesempatan kerja yang sama,kebebasan berkreasi,pengembangan dan
remunisasi.
6.
Subjek ->
tanggung jawab sosial.
Kebijakan
lingkungan,partisipasi dalam komunitas,kebijakan dan praktek pemberian
sumbangan,pelanggaran dan sanksi maupun rehabilitasi.
II.D
Definisi ekonomis,efisiensi,dan efektivitas
Ekonomis dikaitkan dengan alokasi dan penggunaan sumber,titik
beratnya kepada biaya operasi (menghindari pemborosan sumber,menggunakan
peralatan yang berlebihan,staf yang over dibanding tugas).
Efisiensi merupakan minimasi pengeluaran dari suatu
kegiatan,titik beratnya kepada pilihan metode pelaksanaan kegiatan dengan biaya
terendah (menghilangkan duplikasi,menghilangkan tahapan yang tak perlu,merubah
proses kerja).
Efektivitas merupakan tingkat pencapaian hasil didasarkan atas
tujuan yang telah ditetapkan,titik beratnya pada hasil operasi.
II.E Tujuan Umum Operational Review
Menilai
kinerja,membandingkan dengan:
a.
Tujuan yang
ditetapkan manajemen
b.
Kegiatan/prestasi
individual dalam organisasi
c.
Organisasi
sejenis
Mengidentifikasi
peluang yang dapat dikembangkan:
a.
Analis
bidang-bidang yang ada peluang pengembangan
b.
Amati operasi
yang ada,yang lalu maupun saat ini
c.
Analisis
transaksi
d.
Dikaji kebijakan
didasarkan pengalaman yang dimiliki
Mengembangkan rekomendasi untuk tindak lanjut
pengembangan:
a.
Kembangkan
peluang yang ada secara berkelanjutan
b.
Amati
implementasi secara terus menerus untuk perbaikan kembali
III. Resiko
Audit
III.A
Resiko management -> bagi Risk based audit
1.
Resiko management
yang dapat diminimasi melalui kegiatan Internal Audit,meliputi:
a.
Informasi/laporan
keuangan dan kegiatan yang tidak memadai
b.
Kegagalan untuk
melaksanakan kebijakan,aturan,dan prosedur
c.
Kehilangan harta
perusahaan
d.
Pemanfaatan
sumber daya yang tidak ekonomis dan efisien
e.
Kegagalan dalam
mencapai tujuan
2.
Resiko diatas
merupakan resiko bisnis dan finansial.
III.B
Jenis Resiko
1.
Segala konsep
resiko dapat dikategorikan dalam:
a.
Ketidaklengkapan
laporan keuangan dan operasi.
b.
Kegagalan untuk
mengikuti kebijakan,perencanaan,prosedur,peraturan,dan perundangan.
c.
Kehilangan harta.
d.
Pemborosan sumber
daya.
e.
Kegagalan
mencapai tujuan.
2.
Kuantitas resiko
III.C Perbedaan Audit Risk (dalam general audit)
dengan Risk Based Audit
(dalam operasi audit)
Audit risk adalah resiko salah saji material dari audit
finansial/general,yang merupakan tanggung jawab/resiko auditor(eksternal) ->
terdiri dari control risk,detection risk dan inherent risk.
Risk based audit adalah metodologi audit yang member jaminan bahwa
resiko telah di manage untuk kegiatan organisasi. Prioritas audit didasarkan
pada pemilihan bidang-bidang yang beresiko menimbulkan kerugian perusahaan.
Dalam hal ini,yang menanggung resiko kerugian adalah perusahaan bukan auditor
(internal).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar